Ya. Suara adalah modal utama seorang penyiar. Tapi ternyata tidak semua
suara yang dikeluarkan penyiar adalah suara yang baik. Suara yang baik,
kuat, jelas, keras tanpa terdengar berteriak, dimulai dari pernafasan
yang baik.
Menahan nafas selama siaran??? Itu adalah BUNUH DIRI.
Jadi tetaplah bernafas ketika bersiaran. Pernafasan yang digunakan sama
seperti orang benyanyi, yakni menggunakan pernafasan diafragma.
Pernapasan diafragma menggunakan rongga dada untuk menyimpan udara dan
penggunaan udara/napas lebih efektif dalam membantu produksi suara.
Suara diafragma inilah yang membuat suara seorang penyiar terdengar
bertenaga dan powerfull.
Berikut ada latihan ringan yang bisa dicoba lho... :
1. Ucapkan huruf vocal A, I, U, E, O dengan panjang-panjang.
Contoh:
tarik nafas, lalu suarakan AAAAAaaaaaaaaaaaaa… (dengan bulat), terus,
sampai habis nafas. Dilanjutkan lagi untuk huruf lainnya.
2. Ucapkan dengan jelas huruf konsonan. Huruf konsonan adalah huruf selain A,I,U,E dan O. Lafalkan benar-benar
huruf ini dengan baik.
Perlu diperhatikan pada huruf B, P, dan T, jangan
melakukan penekanan yang berlebihan pada ketiga huruf ini.
3. Mainkan intonasi saat mengucapkan huruf.
Suarakan AAAAaaaaaaa… dari nada rendah, lalu naik sampai AAAAaaaaaaa… nada tinggi.
4. Ambil napas pelan-pelan dan perlahan. Ketika diafragma dirasa sudah penuh dengan udara, buang pelan-pelan.
4. Ambil napas pelan-pelan dan perlahan. Ketika diafragma dirasa sudah penuh dengan udara, buang pelan-pelan.
Untuk menambah power, buang nafas itu, hela dengan cara
berdesis: ss… ss… ss… (putus-putus), seperti memompa isi udara keluar.
Saat mengambil napas, bahu jangan sampai terangkat. Kalau terangkat,
berarti kamu bernapas dengan paru-paru.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking